Ketegangan Rusia, NATO, dan Ukraina Terkait Seruan Paus Fransiskus
Ketegangan Rusia, NATO, dan Ukraina Terkait Seruan Paus Fransiskus

Sejarawan Amerika Ramal Perang Dunia III Tanpa Ukraina

2 minutes, 47 seconds Read

RedaksiBali.com – Sejarawan terkenal dari Amerika Serikat, Timothy Snyder, memprediksi bahwa Perang Dunia III akan segera terjadi, meskipun tanpa keterlibatan langsung Ukraina. Snyder, yang merupakan profesor sejarah di Universitas Yale dan ahli dalam sejarah Eropa Timur serta Uni Soviet, mengungkapkan bahwa warga Ukraina yang saat ini berperang melawan Rusia sebenarnya sedang berusaha mencegah terjadinya Perang Dunia III.

Dalam konferensi yang diadakan di Tallinn, ibu kota Estonia, Snyder membandingkan situasi saat ini dengan periode menjelang Perang Dunia II. Ia menyamakan tahun ketiga perang skala penuh di Ukraina dengan tahun 1938, ketika Cekoslowakia memilih untuk berperang melawan ancaman Nazi Jerman. Menurutnya, Ukraina saat ini berada dalam posisi yang sama dengan Cekoslowakia pada tahun 1938, yang menjadi salah satu pemicu utama Perang Dunia II.

Pada tahun 1939, Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler menginvasi Cekoslowakia dan menggunakan sumber daya negara tersebut untuk memperkuat angkatan bersenjata Jerman. Inggris dan Prancis saat itu memberikan jaminan keamanan kepada Polandia, tetapi meskipun demikian, Hitler tetap menginvasi Polandia pada bulan September 1939, yang akhirnya memicu pecahnya Perang Dunia II ketika London dan Paris menyatakan perang terhadap Jerman.

Snyder menyatakan, “Jika Ukraina menyerah, atau jika kita menyerahkan Ukraina, maka akan ada perang Rusia yang berbeda di masa depan.” Menurutnya, Rusia yang berperang dengan teknologi dan posisi geografis Ukraina akan mengubah dinamika konflik menjadi lebih luas dan berbahaya, mirip dengan situasi pada tahun 1939.

baca juga ….

Konflik yang berkepanjangan di Ukraina selama lebih dari dua tahun telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia III. Namun, negara-negara NATO menegaskan bahwa mereka tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut dan berusaha mengurangi kemungkinan kekerasan menyebar ke luar perbatasan Ukraina. Kyiv sendiri telah memperingatkan bahwa jika Ukraina jatuh ke tangan pasukan Rusia, negara-negara Eropa lainnya akan menjadi target berikutnya dalam daftar agresi Moskow.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam berbagai kesempatan telah menyerukan dukungan internasional untuk Ukraina. “Jika Ukraina tidak bertahan, Eropa tidak akan bertahan,” kata Zelensky. “Jika kami jatuh, Anda akan jatuh.”

Pada awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya perang yang lebih luas antara Rusia dan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan. “Dunia selangkah lagi menuju Perang Dunia III skala penuh,” ujar Putin pada pertengahan Maret lalu.

Bahkan pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko, salah satu sekutu setia Putin, memperingatkan bahwa dunia berada “di ambang jurang kehancuran.” Menurut Lukashenko, ada alasan kuat untuk khawatir mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia III.

Prediksi sejarawan Timothy Snyder tentang kemungkinan terjadinya Perang Dunia III tanpa melibatkan Ukraina secara langsung memberikan perspektif baru tentang dinamika geopolitik global. Meskipun banyak pihak berharap agar konflik tidak meluas, tanda-tanda ketegangan yang meningkat menunjukkan perlunya kewaspadaan dan upaya diplomatik yang lebih intensif untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Dengan terus mengikuti perkembangan situasi ini, kita dapat lebih memahami betapa pentingnya peran Ukraina dalam menjaga stabilitas di Eropa dan dunia. Dukungan internasional untuk Ukraina tidak hanya berarti membantu negara tersebut, tetapi juga menjaga perdamaian global dari ancaman yang lebih besar.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cart
Your cart is currently empty.