RedaksiBali.com – Persiapan serangan terhadap Israel oleh Iran telah dimulai dengan pergerakan barisan rudal Iran ke Syria, yang merupakan negara sekutu Iran dan berbatasan langsung dengan Israel. Pimpinan tertinggi Iran dan Presiden telah menyatakan niat untuk membalas serangan Israel yang terjadi pada Senin, 1 April 2023.
Dalam serangan Israel ke Damaskus, Syria, yang menjadi lokasi kantor kedutaan Iran, beberapa petinggi Iran tewas. Pernyataan Iran ini mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Amerika, Arab Saudi, dan Hamas. Arab Saudi bahkan mengumumkan penangguhan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai tanggapan terhadap rencana serangan oleh Iran.
Namun, ancaman ini tidak mengurangi tekad Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menantang Iran dan menyatakan kesiapannya untuk menghadapi segala ancaman. Netanyahu bahkan menyebut bahwa Israel siap menjadikan “neraka” bagi Iran.
Diperkirakan Persiapan serangan terhadap Israel akan terjadi pada Jumat, 5 April 2024. Ada kemungkinan serangan ini akan dilakukan secara tidak langsung atau melalui proxy, mengingat beberapa petinggi Iran sendiri merasa keberatan dengan rencana penyerangan langsung terhadap Israel.
Dengan perkembangan ini, situasi di Timur Tengah semakin tegang, dengan Israel dan Iran saling mengancam satu sama lain, sementara negara-negara di sekitarnya harus merespons dinamika konflik tersebut dengan hati-hati. Perjalanan ke depan akan menentukan arah hubungan diplomatik dan keamanan regional.