RedaksiBali.com – Pada Sabtu dini hari, seluruh pengungsi etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Barat dilaporkan hilang dari camp pengungsian di Komplek Perkantoran Bupati di Meulaboh. Pemandangan tenda kosong dengan pakaian yang masih tergantung menjadi bukti nyata bahwa para pengungsi telah meninggalkan lokasi.
Kronologi Hilangnya Pengungsi Rohingya
Pada Jumat malam, beberapa kendaraan Innova terlihat berjejer di depan kantor bupati di Jalan Gajah Mada. Keberadaan mobil-mobil tersebut tidak mencurigakan karena di seberang jalan terdapat kafe yang ramai pengunjung. Namun, pada pagi hari, semua pengungsi Rohingya telah menghilang dari tenda-tenda mereka.
Petugas dari PMI dan Satpol PP dan WH Aceh Barat yang berada di lokasi terlihat membersihkan tenda yang sudah kosong tersebut. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya Aceh Barat mengenai bagaimana para pengungsi bisa meninggalkan camp tanpa terdeteksi.
Jumlah Pengungsi yang Menyusut
Sebelumnya, jumlah pengungsi di Aceh Barat mencapai 75 orang. Namun, seiring waktu, jumlah ini terus menyusut akibat dibawa kabur oleh penyelundup secara bertahap. Pada Sabtu subuh, seluruh pengungsi telah dibawa kabur oleh penyelundup yang hingga saat ini belum terungkap secara jelas.
Upaya Penyelidikan dan Pengawasan
Meski ada laporan bahwa pelaku yang membawa kabur pengungsi sempat ditangkap, mereka kemudian dilepaskan dengan alasan tidak memenuhi unsur pidana. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai efektivitas pengawasan dan penegakan hukum dalam kasus ini.
Tantangan Penanganan Pengungsi
Kasus hilangnya pengungsi Rohingya di Aceh Barat menyoroti tantangan besar dalam penanganan pengungsi, khususnya dalam hal pengawasan dan pencegahan tindakan penyelundupan. Upaya lebih intensif dan koordinasi yang lebih baik antara pihak berwenang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan pengungsi.