RedaksiBali.com – Menurut kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Joseph Borrell, sebanyak 140 negara anggota PBB telah mengakui negara Palestina, dan beberapa negara lain diperkirakan akan menyusul. Langkah ini dianggap sebagai aksi positif menuju pengakuan internasional terhadap Palestina.
Saat ini, beberapa negara anggota UE, seperti Irlandia, Malta, Spanyol, dan Slovenia, bersiap untuk mengakui Palestina. Hal ini mendapat reaksi dari Israel, yang melihat pengakuan tersebut sebagai pesan politik kepada Hamas dan kelompok teroris Palestina lainnya.
Namun, Palestina masih dihadang dalam upayanya untuk menjadi anggota penuh PBB, terutama setelah AS menggunakan hak vetonya. AS menyatakan bahwa pengakuan Palestina hanya akan diterima melalui kesepakatan langsung antara Palestina dan Israel.
Meskipun demikian, momentum pengakuan terhadap Palestina terus berkembang. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, bahkan berjanji untuk mengakui Palestina pada akhir Juli, dengan harapan bahwa langkah tersebut akan diikuti oleh negara-negara Barat lainnya.
Bagi Palestina, pengakuan internasional adalah langkah penting menuju kemerdekaan dan pembebasan dari pendudukan Israel. Namun, bagi Israel, pengakuan Palestina oleh negara-negara lain dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan dan stabilitas regional.
Meskipun ada perdebatan yang berkepanjangan tentang solusi politik untuk konflik Israel-Palestina, pengakuan Palestina oleh komunitas internasional terus menjadi topik hangat. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana langkah selanjutnya dalam diplomasi global untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.