RedaksiBali.com – Pada tanggal 22 April, Angkatan bersenjata Yaman mengancam akan memperluas operasi militer laut mereka di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudera Hindia sebagai tanggapan atas penemuan kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Gaza karena Konflik Palestina-Israel. Kuburan massal tersebut menjadi pemicu kemarahan Yaman, yang mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap tindakan Israel di wilayah tersebut.
Sanaa, ibu kota Yaman, menyatakan kemarahannya setelah lebih dari 200 mayat ditemukan di dua kuburan massal di Kompleks Medis Nasser Khan Yunis di Gaza. Mereka menggambarkan penemuan ini sebagai tindakan yang mencerminkan ‘tingkat kebencian Zionis yang tak tertandingi’. Pernyataan resmi dari Angkatan bersenjata Yaman menegaskan bahwa mereka menyalahkan Barat atas kejahatan yang terus berlanjut di Gaza, menyoroti dukungan AS dan Barat serta ketidakberdayaan PBB dalam menangani situasi tersebut.
Selain itu, Yaman juga menegaskan dukungan penuhnya kepada rakyat Gaza dan menyerukan peningkatan operasi mereka di Laut Merah sebagai respons terhadap kejadian ini. Mereka melihat tindakan ini sebagai bagian dari tugas agama, moral, dan kemanusiaan mereka terhadap rakyat Palestina yang mereka anggap tertindas.
Penemuan lebih dari 300 mayat di kuburan massal di sebuah rumah sakit di Khan Younis, Gaza selatan, telah menimbulkan kekhawatiran serius. Direktur Pertahanan Sipil di Khan Younis, Kolonel Yamen Abu Suleiman, menuduh bahwa beberapa jenazah ditemukan dengan tangan dan kaki terikat, dengan tanda-tanda eksekusi di lapangan. Meskipun tidak pasti apakah mayat-mayat tersebut dikubur hidup-hidup atau dieksekusi, kekhawatiran akan pelanggaran HAM semakin meningkat.
Pemerintah Gaza juga mengumumkan bahwa sekitar 700 korban diperkirakan akan ditemukan, dan beberapa mayat ditemukan tanpa kepala dan tubuh tanpa kulit. Selain itu, kekhawatiran atas hilangnya 400 orang lainnya yang belum ditemukan membuat situasi semakin tegang.
Dalam konteks ini, konflik antara Palestina dan Israel semakin kompleks dan memunculkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut dari pihak terkait. Melalui serangkaian tindakan dan pernyataan keras, Yaman menegaskan posisinya dalam konflik tersebut, sementara ketegangan di wilayah tersebut terus berlanjut.
Konflik Palestina-Israel terus memanas dengan penemuan kuburan massal di Gaza yang menjadi pemicu kemarahan Yaman. Ancaman perluasan serangan laut oleh Yaman menambah kompleksitas konflik tersebut, sementara kekhawatiran akan pelanggaran HAM semakin meningkat. Situasi ini menunjukkan eskalasi ketegangan di wilayah tersebut dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi eskalasi lebih lanjut dari pihak terkait.