RedaksiBali.com – Amerika Serikat (AS) tengah mengancam akan memberlakukan sanksi yang dapat mengisolasi beberapa Bank China dari sistem keuangan global. Ancaman ini bertujuan untuk memberikan tekanan diplomatik pada Beijing agar menghentikan dukungan komersialnya terhadap produksi militer Rusia. Namun, apa yang mendasari langkah drastis AS ini?
Ancaman Sanksi AS Terhadap Bank Tiongkok
AS sedang merancang sanksi finansial yang dapat memutus akses beberapa Bank China ke dalam sistem keuangan global. Hal ini diharapkan dapat mempengaruhi keputusan Beijing dalam mendukung produksi militer Rusia. Ancaman ini disampaikan melalui informasi yang diungkapkan oleh sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada The Wall Street Journal.
Perdagangan Kompleks Antara Beijing dan Moskow
Perdagangan antara Tiongkok dan Rusia telah menjadi kompleks dan berkembang, memungkinkan Kremlin untuk memperkuat kembali kapasitas industri militernya yang sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat pertempuran di Ukraina. Meskipun Tiongkok telah mematuhi peringatan Barat untuk tidak mengirim senjata ke Rusia sejak awal perang, ekspor barang-barang komersial Tiongkok yang juga digunakan untuk keperluan militer telah meningkat.
Peringatan AS dan Tekanan Diplomatik
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat Tiongkok. Para pejabat AS telah meningkatkan tekanan terhadap Beijing melalui pertemuan dan panggilan pribadi. Mereka memperingatkan bahwa AS siap mengambil tindakan terhadap lembaga-lembaga keuangan Tiongkok yang menangani perdagangan barang-barang dengan kegunaan ganda.
Implikasi Potensial dari Sanksi AS
Ancaman sanksi AS terhadap bank-bank Tiongkok memiliki implikasi yang luas, termasuk potensi memotong akses bank terhadap dolar, mata uang yang dominan dalam perdagangan global. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan bank-bank tersebut dan meningkatkan risiko kredit di Tiongkok.
Harapan Diplomatik dan Ketegangan Antar-Negara
AS berharap bahwa tekanan diplomatik yang dipadukan dengan ancaman sanksi akan memengaruhi keputusan Beijing. Namun, langkah ini juga membawa risiko ketegangan yang lebih tinggi antara AS dan Tiongkok, dengan potensi dampak global yang signifikan.