RedaksiBali.com – Mengapa ISIS Tak Pernah Menyerang Israel dan Amerika Serikat? ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah, merupakan kelompok teroris yang aktif di berbagai negara. Namun, ada pertanyaan yang muncul, mengapa ISIS tidak pernah melakukan serangan terhadap Israel dan Amerika Serikat? Ini menjadi isu yang penting mengingat sejarah serangan teroris yang seringkali menyasar negara-negara Barat. Mari kita tinjau beberapa alasan yang mungkin menjelaskan fenomena ini.
- Perjuangan Palestina Tidak Diutamakan
Pada tahun 206 silam, surat kabar mingguan ISIS, al-Naba, memuat artikel yang membahas mengenai perjuangan Palestina. Artikel tersebut menjelaskan bahwa ISIS menganggap perjuangan Palestina tidak diutamakan dalam ajaran jihad mereka. ISIS berpendapat bahwa jihad di Palestina sama dengan jihad di tempat lain, dan memandang bahwa dunia saat ini lebih dikuasai oleh politeisme dan hukum-hukumnya. Oleh karena itu, mereka mengklaim bahwa jihad di Palestina tidak menjadi prioritas utama dibandingkan dengan jihad di tempat lain. - Palestina Terlalu Dilebih-lebihkan oleh Bangsa Arab
ISIS juga mengkritik pandangan bahwa Palestina dianggap sebagai perjuangan utama umat Islam. Mereka menyalahkan orang Arab yang dianggap melebih-lebihkan perjuangan Palestina selama puluhan tahun. ISIS berpendapat bahwa fokus utama haruslah terletak pada negara-negara Arab yang dipimpin oleh “tiran”. Mereka menyatakan bahwa perang melawan rezim “murtad” di negara-negara Arab lebih diutamakan daripada perang melawan orang-orang kafir, termasuk Israel. - Strategi Menghancurkan Musuh yang Dekat
Negara Islam Irak dan Suriah memiliki strategi yang berbeda dengan Al Qaeda, di mana mereka lebih memilih untuk fokus pada “musuh dekat”. Mereka menganggap rezim yang dianggap murtad di dunia Arab sebagai target utama, seperti rezim Asad di Suriah dan rezim Abadi di Irak. ISIS memilih untuk memurnikan komunitas Islam dengan menyerang kelompok Syiah dan agama minoritas lainnya serta kelompok jihadis saingan mereka. - Membangun Afiliasi yang Kuat
ISIS telah berhasil membangun afiliasi dengan berbagai kelompok jihad di seluruh dunia Muslim. Mereka menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok di berbagai negara seperti Kaukasus, Tunisia, dan India. Dengan mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok penting ini, ISIS dapat memperluas jangkauan dan pengaruhnya di berbagai wilayah. - Fokus Menguasai Wilayah Tertentu
Strategi utama ISIS adalah menguasai wilayah tertentu dan memperluas kekuasaannya. Mereka ingin menciptakan pemerintahan di mana umat Islam dapat hidup di bawah hukum Islam. Dengan menguasai wilayah, mereka dapat membangun pasukan dan memperluas pengaruh mereka secara bertahap. - Tidak Memiliki Prioritas Serangan Terhadap Barat
Meskipun ISIS secara terbuka menyatakan sikap anti-Barat, mereka tidak mengutamakan serangan terhadap Israel dan Amerika Serikat dalam strategi mereka. Mereka lebih fokus pada perjuangan di wilayah Timur Tengah dan membangun kekuatan di dalamnya.
Dalam kesimpulan, meskipun Negara Islam Irak dan Suriah telah menjadi ancaman global dan menyebarkan teror di berbagai belahan dunia, mereka tidak mengutamakan serangan terhadap Israel dan Amerika Serikat. Faktor-faktor seperti prioritas perjuangan, strategi militernya, dan hubungan dengan afiliasi lokal menjadi faktor yang menjelaskan mengapa Negara Islam Irak dan Suriah lebih memilih untuk tidak menyerang kedua negara tersebut.