RedaksiBali.com – Konflik di Yaman semakin memanas setelah Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran. Serangan ini telah menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan pelayaran internasional di Laut Merah. Kelompok Houthi mengancam bahwa semua kepentingan Amerika Serikat dan Inggris telah menjadi target yang sah sebagai respons terhadap serangan biadab yang mereka alami.
Di dalam Yaman, kelompok Houthi yang mendukung Hamas menggelar protes besar-besaran di beberapa kota untuk mengecam serangan AS dan Inggris. Puluhan ribu warga Yaman berkumpul untuk menegaskan dukungan mereka terhadap Palestina dan mengecam tindakan militer asing di wilayah mereka. Pemerintah Yaman yang didukung oleh Arab Saudi menyalahkan Houthi atas eskalasi konflik di Laut Merah dan menegaskan bahwa pemberontak ini bertanggung jawab atas peningkatan ketegangan di kawasan tersebut.
Reaksi internasional terhadap serangan ini juga sangat beragam. Iran mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Yaman dan hukum internasional. Mereka menghubungkan serangan ini dengan dukungan Amerika Serikat dan Inggris terhadap rezim Zionis dan kejahatan perang terhadap Palestina.
Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri dan menghindari eskalasi. Mereka menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di Laut Merah sebagai tuntutan internasional. Turki juga mengutuk serangan ini, menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Inggris berusaha mengubah Laut Merah menjadi lautan darah. Presiden Erdogan menyoroti ketidakproporsionalan kekuatan yang juga terjadi di Palestina.
Menteri Luar Negeri Yordania mengkritik agresi Israel di Gaza dan meminta tanggung jawab atas kejahatan perang. Mereka menyoroti keterkaitan erat stabilitas kawasan dengan konflik di Palestina. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta semua pihak untuk tidak memperburuk situasi dan menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Laut Merah.
Rusia menyatakan bahwa serangan ini melanggar hukum internasional dan salah menginterpretasi resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Houthi menghentikan serangan terhadap jalur pelayaran. Prancis menegaskan kecaman terhadap serangan Houthi dan mendesak penghentian segera serangan tersebut untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Jerman menyatakan bahwa serangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah serangan lebih lanjut, dengan tujuan meredakan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah. Spanyol menegaskan komitmennya pada perdamaian dan menolak intervensi militer di Laut Merah. Mereka menekankan bahwa setiap tindakan harus bertanggung jawab dan menjelaskan.
Mesir menyatakan kekhawatiran mendalam atas meningkatnya operasi militer di Laut Merah dan menyerukan upaya bersama untuk mengurangi ketidakstabilan di kawasan. Belgia bekerja sama dengan mitra di Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk memulihkan keamanan di Laut Merah dan menghindari dampak buruk lebih lanjut. Belanda mendukung tindakan Amerika Serikat dan Inggris, menekankan hak lintas alam dan kepentingan deeskalasi untuk memulihkan stabilitas di Laut Merah.
Perkembangan situasi di Yaman dan respons global terhadap konflik ini tetap harus dipantau dengan cermat. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan melalui berbagai sumber terpercaya.