Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa tidak akan ada tambahan kuota Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk penambangan nikel hingga akhir 2023. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap investigasi pertambangan ilegal yang terjadi di Blok Mandiodo yang dimiliki oleh Aneka Tambang (ANTM). Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, mengungkapkan bahwa proses tambahan kuota akan dibuka kembali pada tahun 2024.
Saat ini, sistem permohonan kuota penambangan baru akan tersedia bagi para penambang nikel pada bulan Oktober 2023, dan permohonan dapat diajukan mulai bulan November 2023. Keputusan ini memiliki dampak signifikan terhadap industri nikel di Indonesia, dengan beberapa pabrik nikel terpaksa membatasi atau bahkan menghentikan produksi mereka karena kekurangan pasokan bijih nikel.
Menurut data dari Macquarie, Indonesia telah mengekspor sekitar 450.000 ton nikel pada kuartal kedua tahun 2023, yang setara dengan 53% dari pasokan global. Penundaan tambahan kuota penambangan telah menyebabkan kenaikan harga bijih nikel di Indonesia dalam beberapa minggu terakhir. Pada bulan Agustus 2023, Reuters melaporkan bahwa sejumlah pabrik nikel di Indonesia telah melakukan impor bijih nikel dari Filipina sebagai langkah antisipasi terhadap penundaan tambahan kuota.
baca juga :
Dalam situasi ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa smelter yang mengimpor bijih nikel dari Filipina adalah pelanggan dari tambang Blok Mandiodo yang saat ini menghentikan operasionalnya sementara waktu. Penundaan tambahan kuota penambangan dapat memiliki dampak jangka pendek terhadap pasokan bijih nikel, mengganggu produksi dan meningkatkan harga nikel.
Di sisi lain, perusahaan nikel yang memiliki operasi dari hulu ke hilir akan menjadi lebih diuntungkan. Dengan memiliki pasokan bahan baku bijih nikel dari tambang sendiri, kelangsungan produksi smelter nikel mereka dapat lebih terjamin. Salah satu perusahaan nikel yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Trimegah Bangun Persada (NCKL), yang memiliki kegiatan operasional terintegrasi di Pulau Obi, Maluku Utara.
Selama semester pertama tahun 2023, NCKL berhasil memproduksi sekitar 9,34 juta ton bijih nikel atau mengalami pertumbuhan sebesar 140% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan kebutuhan pasokan karena meningkatnya kapasitas produksi smelter. Perusahaan-perusahaan terkait yang dapat dipantau adalah NCKL, INCO, MBMA, dan ANTM.
video terkait :