Inflasi Tahuan Amerika dan China lebih rendah dari Konsesus

2 minutes, 11 seconds Read

Inflasi Tahuan Amerika dan China lebih rendah dari Konsesus. Amerika Serikat mencatatkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) sebesar  4,9% YoY pada April 2023 (vs. Mar 2023: 5% YoY). Realisasi ini sedikit lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi sebesar 5% YoY, sekaligus menandai inflasi tahunan yang terendah sejak April 2021.

Baca juga : 

Secara bulanan, Amerika Serikat mengalami inflasi IHK sebesar 0,4% MoM pada April 2023 (vs. Mar 2023: 0,1% MoM),  lebih tinggi dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi 0,1% MoM.

Adapun inflasi inti pada April 2023 sebesar 0,4% MoM dan 5,5% YoY (vs. Mar 2023: inflasi 0,1% MoM dan 5,6% YoY), sesuai dengan ekspektasi konsensus.

Penurunan inflasi AS membuka peluang bagi The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam pertemuan berikutnya pada bulan depan.

Meski demikian, tingkat inflasi tersebut masih jauh lebih tinggi dari target inflasi 2% yang ditetapkan oleh The Fed. Ditambah dengan tingkat pengangguran yang rendah (3,4%) per April 2023, The Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunganya pada tahun ini.

Sementara itu, pelemahan inflasi tahunan China terjadi di tengah pemulihan ekonomi negara tersebut setelah mencabut kebijakan zero-Covid pada akhir tahun lalu.

Menurut Chief China Economist dari Macquarie, Larry Hu, China akan mengalami inflasi moderat dengan indeks harga konsumen dan indeks harga produsen berada di level rendah pada 2Q23, sebelum meningkat pada 2H23.

Hu mengatakan bahwa China masih akan menghadapi pelemahan permintaan domestik dan pasar tenaga kerja yang lesu, sehingga memerlukan dukungan kebijakan lebih lanjut dari pemerintahnya.

Selain Amerika Serikat, China juga mencatatkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) secara tahunan yang lebih rendah dibandingkan konsensus.

Pada April 2023, China mengalami inflasi sebesar 0,1% YoY (vs. Mar 2023: inflasi 0,7% YoY), lebih rendah dibandingkan estimasi konsensus analis sebesar 0,4% YoY. Realisasi ini menandai inflasi tahunan  terendah sejak Februari 2021, yang disebabkan oleh pelemahan inflasi makanan (0,4% YoY vs. Mar 2022: inflasi 2,4% YoY) dan non-makanan (0,1% YoY vs. Mar 2022: inflasi 0,3% YoY).

Secara bulanan, China mencatatkan deflasi sebesar 0,1% (vs. Mar 2023: deflasi 0,3% MoM),  lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus yang memperkirakan 0% MoM. Adapun tingkat inflasi inti pada April 2023 mencapai 0,7% YoY (vs. Mar 2023: inflasi 0,6% YoY).

Sementara itu,  indeks harga produsen di China tercatat mengalami penurunan -3,6% YoY (vs. Mar 2023: -2,5% YoY), di bawah ekspektasi konsensus yang memperkirakan -3,2% MoM. Penurunan ini merupakan deflasi terbesar sejak Mei 2020 dan merupakan  penurunan ke-7 secara berturut-turut sejak Oktober 2022.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cart
PC MINI NUC10i3FNHN Barebone W11 HomePC MINI NUC10i3FNHN Barebone W11 Home
Rp3.889.000
×
RAM DDR5 ADATA XPG LANCER BLADE RGB 32GB 2x16GB 6000MT/s PC5-48000 AX5U6000C4816G-DTLABRBK CL48 Heatsink BlackRAM DDR5 ADATA XPG LANCER BLADE RGB 32GB 2x16GB 6000MT/s PC5-48000 AX5U6000C4816G-DTLABRBK CL48 Heatsink Black
Rp1.810.000
×
Headset Gaming JBL TUNE 500 Black JBLT500BLKHeadset Gaming JBL TUNE 500 Black JBLT500BLK
Rp249.000
×
USB HUB 7 port OLIKE DH3 7in1 Ultimate Expansion GrayUSB HUB 7 port OLIKE DH3 7in1 Ultimate Expansion Gray
Rp224.000
×