Kasus ‘Om Albert’ dan Kontroversi di Media Sosial: Ternyata Begini Ceritanya

2 minutes, 4 seconds Read

RedaksiBali.com – Konten video “Om Albert” berjudul “Menjadi Teman dengan Para Om, ke Bunaken dari Manado” yang diunggah oleh seorang YouTuber asal Korea Selatan, Jiah, telah menjadi viral di media sosial. Video tersebut menampilkan interaksi antara Jiah dan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangia Nibandera Kolaka Sulawesi Tenggara, Asri Damuna. Namun, apa sebenarnya yang terjadi?

Asri Damuna menjelaskan bahwa kejadian yang terekam dalam video dimulai ketika ia dan temannya, Alex, sedang makan di sebuah restoran di dekat hotel tempat mereka menginap. Karena restoran tersebut penuh, Asri duduk di sebelah Jiah. Kemudian, Jiah mengajak mereka bergabung dan meminta izin untuk merekam suasana tersebut.

Asri menjelaskan bahwa dalam percakapan tersebut, Jiah menanyakan beberapa hal seperti asal daerah, tempat wisata, dan makanan khas. Dia juga menanyakan lokasi menginap Alex. Setelah makan, Jiah mengungkapkan bahwa dia tidak bisa mampir ke hotel Alex karena rencananya pergi ke tempat wisata.

baca juga ….

Namun, Asri menegaskan bahwa video yang viral tersebut sudah diedit sehingga tidak menampilkan konteks secara utuh. Hal ini menyebabkan persepsi negatif di masyarakat. Asri juga menegaskan bahwa tidak ada unsur menggoda dalam interaksi tersebut, dan dia hanya mengizinkan Jiah untuk mampir ke hotelnya jika ingin.

Di sisi lain, Jiah mengaku terkejut dan berterima kasih kepada warganet Indonesia yang telah khawatir terhadapnya setelah video tersebut viral. Dia memastikan bahwa dia baik-baik saja dan meminta warganet untuk tidak percaya pada akun media sosial yang mengatasnamakan dirinya.

Dampak dari viralnya video ini cukup besar, di mana Kementerian Perhubungan (Kemenhub RI) membebastugaskan Asri Damuna untuk memudahkan penyelidikan lebih lanjut. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah memerintahkan penyelidikan lebih lanjut terhadap video tersebut dan memberikan sanksi tegas jika terbukti bersalah. Adita Irawati, Juru Bicara Kemenhub, menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, Asri tidak dapat menjaga nama baik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kontroversi ini menunjukkan pentingnya memahami konteks sepenuhnya sebelum membuat kesimpulan. Dalam era media sosial yang serba cepat, informasi bisa dengan mudah disalahartikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan kritis terhadap informasi yang kita terima di media sosial.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cart
Your cart is currently empty.