RedaksiBali.com – Ketegangan di Timur Tengah semakin memuncak dengan Israel yang mengancam akan melancarkan serangan balik terhadap Iran setelah melakukan serangan langsung ke teritorial Israel. Situasi ini semakin rumit dengan intervensi Rusia yang membekali Iran dengan pesawat tempur dan teknologi artileri pertahanan udara yang canggih.
Menurut laporan dari surat kabar Washington Post pada Senin (15/4/2024), para pejabat intelijen dari Amerika, Eropa, dan negara-negara Arab telah mengonfirmasi bahwa Rusia memberikan bantuan militer kepada Iran, termasuk pesawat tempur dan teknologi artileri pertahanan udara yang canggih. Bantuan ini diperkirakan akan memperkuat pertahanan Iran terhadap kemungkinan serangan balik dari Israel.
Transfer pesawat tempur dan teknologi artileri pertahanan udara tersebut, menurut para pejabat, merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan antara Rusia dan Iran pasca perang Ukraina. Meskipun jumlah persisnya belum diketahui, laporan tersebut menekankan bahwa teknologi yang disediakan oleh Rusia dapat meningkatkan kemampuan Iran dalam menembak jatuh pesawat dan rudal, membuat Iran menjadi ancaman yang lebih serius bagi Israel dan sekutunya.
Selain pesawat tempur, Rusia juga berjanji untuk memberikan dukungan teknis untuk program satelit mata-mata Iran dan membantu dalam pembangunan rudal untuk menempatkan lebih banyak satelit Iran di luar angkasa. Hal ini menunjukkan adanya kerja sama yang lebih luas antara kedua negara, termasuk produksi bersama drone dan pertukaran teknologi anti-jamming.
Di sisi lain, Israel telah menggunakan jet tempur F-15 dan F-35 untuk menangkis serangan rudal Iran yang diluncurkan ke wilayah Israel. Namun, belum ada keputusan yang diambil mengenai sifat tanggapan Israel terhadap serangan Iran tersebut.
Sementara itu, Israel dan Iran terus menjaga ketegangan yang telah berlangsung sejak Revolusi Iran pada tahun 1979. Hubungan kedua negara semakin memanas terutama di tengah konflik di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas.
Dengan eskalasi konflik di Timur Tengah dan intervensi asing yang semakin meningkat, situasi di wilayah tersebut menjadi semakin rumit dan memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi damai.