Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia: Jejak Tumbal di Balik Kesuksesan
RedaksiBali.com – Pelatih berkebangsaan Korea Selatan, Shin Tae-yong, telah menciptakan gelombang besar dalam dunia sepak bola Indonesia. Namun, kesuksesannya bukan tanpa korban. Total sudah lima pelatih yang menjadi tumbal dari keberhasilan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Terbaru adalah Philippe Troussier, pelatih Vietnam, yang menjadi korban terbaru dari jejak sukses Shin Tae-yong.
Troussier dipecat hanya beberapa jam setelah pertandingan antara Vietnam dan Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sebelum Troussier, ada empat pelatih lainnya yang harus merasakan pahitnya kegagalan saat berhadapan dengan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Tatsuma Yoshida (Singapura)
Tatsuma Yoshida, pelatih asal Jepang, harus mengundurkan diri setelah langkah Singapura terhenti di semifinal Piala AFF 2020. Singapura harus mengakui keunggulan Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong dengan agregat 3-5.
Tan Cheng Hoe (Malaysia)
Pelatih kenamaan Malaysia, Tan Cheng Hoe, mengundurkan diri setelah Malaysia kalah dalam laga penentuan melawan Timnas Indonesia di fase grup Piala AFF 2020 dengan skor 1-4.
Damien Hertog (Arab Saudi U-19)
Damien Hertog terkena dampak saat Shin Tae-yong masih mendampingi Timnas U-19 Indonesia. Arab Saudi resmi mendepak Damien Hertog setelah pertandingan melawan Timnas U-19 Indonesia yang berakhir imbang 3-3.
Vitezslav Lavicka (Timnas Kuwait)
Pelatih Timnas Kuwait, Vitezslav Lavicka, kehilangan pekerjaan karena gagal membawa timnya lolos ke putaran final Piala Asia 2023 setelah kalah dari Timnas Indonesia.
Jejak sukses Shin Tae-yong memang luar biasa, namun hal tersebut tidak datang tanpa konsekuensi. Para pelatih yang menjadi tumbal di balik kesuksesannya menunjukkan bahwa keberhasilan juga memiliki biaya. Meskipun kontroversial, keberhasilan Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia menunjukkan potensi besar dalam sepak bola regional.
Bagi para pelatih, bekerja dengan Timnas Indonesia di bawah kepelatihan STY menantang namun juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan secara serius. Karier pelatih sepak bola tidak selalu berjalan mulus, dan keputusan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia di bawah STY harus dipikirkan dengan matang.
Keberhasilan STY juga tidak terlepas dari kontroversi. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa jejak suksesnya telah membawa perubahan positif dalam sepak bola Indonesia. Potensi Timnas Indonesia sebagai kekuatan regional semakin terlihat, dan hal ini tidak boleh diabaikan.
Para pelatih yang menjadi tumbal dari keberhasilan STY mungkin harus membayar harga yang mahal, tetapi mereka juga memberikan kontribusi dalam perkembangan sepak bola Indonesia. Keberhasilan tidak datang tanpa risiko, dan semua pihak yang terlibat dalam kompetisi sepak bola harus siap menghadapinya.
Secara keseluruhan, jejak sukses STY sebagai pelatih Timnas Indonesia telah membawa perubahan positif dalam sepak bola Indonesia. Meskipun ada korban-korban yang harus dihadapi, namun prestasi yang diraih menunjukkan potensi besar bagi timnas dalam kompetisi regional maupun internasional.