RedaksiBali.com – Status karyawan PT Pertamina (Persero), Arie Febriant, kini menggantung setelah aksinya yang viral di media sosial. Sebagai Assistant Manager Crude Oil Domestic Supply di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Arie Febriant kini harus menghadapi konsekuensi atas perilakunya yang dinilai tidak sesuai dengan etika berperilaku di masyarakat.
Setelah videonya beredar luas, Arie Febriant dibebastugaskan dari jabatannya oleh PT KPI. Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y Nasroen, mengonfirmasi bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mempercepat proses penjatuhan sanksi atas perilaku yang tidak patut tersebut.
Perilaku Arie Febriant yang tergolong kasar dan tidak pantas, yaitu meludahi pengendara lain saat ditegur parkir sembarangan di jalan sempit, telah menimbulkan kemarahan dan kecaman dari masyarakat luas. Hermansyah menegaskan bahwa Pertamina selalu mengutamakan perilaku etis dan tidak mentolerir tindakan yang melanggar hukum dan etika.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 23 Maret 2023, diketahui bahwa Arie Febriant memiliki harta kekayaan mencapai Rp2,2 miliar. Namun, kekayaan materi tersebut tidak dapat menghalangi ancaman pemecatan yang dihadapinya akibat tindakan tidak terpuji yang dilakukannya.
Miliki Harta Rp2,2 Miliar
Arie Febriant memiliki harta kekayaaan mencapai Rp2,2 miliar, sebagaimana yang dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 23 Maret 2023.
Adapun rincian harta kekayaan Arie Febriant yaitu
Tanah dan Bangunan: Rp3.000.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/209.5 m2 di KAB / KOTA
Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp 3.000.000.000
Alat Transportasi dan Mesin: Rp 376.000.000
- Mobil Xpander EXCEED Tahun 2019, hasil sendiri Rp 180.000.000
- Mobil Honda HRV Tahun 2015, hasil sendiri Rp.196.000.000
Harta Bergerak Lainnya: Rp. 92.525.000
Kas dan Setara Kas Rp238.282.325
Sub Total Rp. 3.706.807.325
Hutang: Rp 1.448.561.000
Total harta Kekayaan: Rp. 2.258.246.325
Kronologi peristiwa menunjukkan bahwa aksi arogan Arie Febriant terjadi saat dirinya memarkir mobil di tengah jalan sempit, menyebabkan kemacetan. Rekaman video dari korbannya, Mila, menunjukkan bagaimana Arie Febriant meludahi pengemudi lain yang menegurnya atas perilaku parkir sembarangan tersebut.
Sikap tidak terima dari Arie Febriant yang diungkapkan dengan kata-kata kasar dan tindakan meludahi, mencerminkan perilaku yang tidak dapat ditoleransi dalam masyarakat yang beradab. Meskipun telah meminta maaf, tindakan tersebut telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap reputasi dan karier Arie Febriant.
Pertamina, melalui anak usahanya, telah mengambil langkah tegas dengan membebastugaskan Arie Febriant serta memerptimbangkan Status karyawan Pertamina, sebagai langkah awal menuju penegakan etika yang lebih baik dalam lingkungan kerja. Keputusan mengenai nasib Arie Febriant akan ditentukan setelah proses pemeriksaan internal yang sedang berlangsung.