RedaksiBali.com – Sebuah tantangan menarik mengemuka dalam ruang publik Indonesia ketika salah satu Youtuber terkemuka, Bobon Santoso, memprovokasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk menerima permintaan dari anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Tindakan ini mengundang beragam respons dari berbagai pihak terkait, termasuk BEM UI dan anggota TNI.
Berdasarkan informasi yang disampaikan melalui akun Instagram @fakta.indo pada Jumat, 5 April 2024, BEM UI secara tegas mengecam dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh anggota TNI di Papua. Respons ini terjadi setelah Bobon Santoso dan anggota TNI menantang BEM UI untuk terlibat dalam kegiatan KKN di desa-desa terpencil di Papua.
Postingan yang dibuat oleh BEM UI langsung mendapat tanggapan dari beberapa anggota TNI, termasuk dari kesatuan elit seperti Kopassus, Denjaka, Kopaska, hingga Marinir. Mereka memberikan saran kepada BEM UI untuk melakukan KKN di desa-desa terpencil di Papua guna memahami kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di sana.
Salah satu anggota TNI menuliskan dalam komentarnya, “Halo saudara-saudara yang berpendidikan, sudahkah melihat berita tentang siapa yang ditangkap? Jangan mengatasnamakan seluruh masyarakat sipil atau orang Papua karena tidak semua warga Papua terlibat dalam gerakan separatis.”
Lebih lanjut, mereka menyarankan agar kegiatan KKN dilaksanakan di desa-desa terpencil di Papua untuk lebih memahami kehidupan di sana secara langsung.
Tantangan dari Bobon Santoso juga disertai dengan penawaran menarik, di mana ia menyatakan kesediaannya memberikan gaji YouTube seumur hidupnya kepada anggota BEM UI yang berani menerima tantangan tersebut. Selain itu, Bobon Santoso juga menetapkan enam syarat bagi BEM UI yang ingin melakukan KKN di Papua:
Dengan adanya tantangan dan penawaran ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih dalam terkait kondisi di daerah terpencil seperti Papua. Hal ini juga mengajak untuk berdialog secara konstruktif antara berbagai pihak demi mencari solusi yang terbaik bagi pembangunan dan kemajuan daerah tersebut, serta menjaga kedaulatan dan kedamaian di Indonesia secara keseluruhan.