RedaksiBali.com – Keheningan tapa brata Nyepi di Bali tiba-tiba terusik dengan kehadiran sebuah mobil berwarna abu-abu metalik meluncur di jalanan kawasan Canggu, Kuta Utara Badung, Bali. Aksi yang mengejutkan ini menarik perhatian pecalang setempat yang segera bertindak.
Mobil Toyota Sienta dengan plat nomor B 2760 SOC itu dihentikan oleh pecalang, yang kemudian menemukan bahwa penumpangnya adalah sosok yang tak asing lagi bagi publik, yakni Ratna Sarumpaet, tokoh yang menjadi sorotan pada era Pemilu 2019. Kejadian ini segera menjadi viral di media sosial, khususnya Instagram, dengan pecalang menegur Ratna karena berpergian saat perayaan Nyepi.
Selain kejadian itu, pecalang juga mencatat bahwa mobil tersebut melintas di depan sekretariat Desa Adat Tibubeneng, yang terletak di Jalan Pantai Berawa, Kuta Utara. Saat diinterogasi, Ratna Sarumpaet mengaku ingin pergi ke ATM dan tidak menyadari bahwa hari itu adalah perayaan Nyepi, Senin 11 Maret 2024. Lebih lanjut, Ratna Sarumpaet mengungkapkan bahwa ia menginap di salah satu villa di kawasan Canggu.
Reaksi warganet terhadap kejadian ini tidaklah mengherankan. Banyak yang merasa geram dengan tindakan Ratna Sarumpaet, terutama karena pengakuannya bahwa ia tidak mengetahui tentang Nyepi pada tanggal 11 Maret tersebut. Banyak netizen merasa bahwa alasan yang dikemukakan tidak masuk akal. Beberapa di antara mereka bahkan meragukan bahwa pihak pengelola villa tidak memberi tahu Ratna Sarumpaet mengenai perayaan Nyepi yang sedang berlangsung.
Namun, informasi yang muncul menyebutkan bahwa Ratna sebelumnya telah diberitahu oleh karyawan villa bahwa Nyepi jatuh pada tanggal 9 Maret 2024. Meskipun telah meminta maaf, reaksi netizen tetap keras terhadap tindakan yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet. Mereka menilai bahwa alasan yang diberikan tidaklah memadai dan menimbulkan tanda tanya besar.
Kejadian ini menunjukkan bahwa kesadaran akan budaya dan tradisi setempat masih penting, terutama bagi mereka yang menjadi figur publik. Ratna Sarumpaet sebagai tokoh yang dikenal publik seharusnya lebih memperhatikan dan menghormati tradisi Nyepi yang dijalankan oleh masyarakat Bali. Tindakan yang dilakukan Ratna Sarumpaet ini juga mencerminkan sikap yang kurang peka terhadap budaya Bali.
Budaya Bali yang kaya dan unik harus dijaga dan dilestarikan oleh semua pihak, termasuk oleh mereka yang berkunjung atau tinggal di Bali. Sebagai destinasi wisata internasional, Bali telah menjadi tujuan favorit bagi wisatawan dari berbagai negara. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk menghormati dan menghargai tradisi dan adat istiadat setempat.
Dalam era digital seperti sekarang ini, informasi dapat dengan mudah diakses melalui media sosial. Oleh karena itu, seharusnya tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak mengetahui tentang perayaan penting seperti Nyepi di Bali. Para wisatawan, terutama mereka yang tinggal di Bali untuk waktu yang lama, seharusnya bersedia belajar dan menghormati budaya setempat.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi semua orang bahwa tindakan kita dapat memiliki dampak yang lebih luas daripada yang kita duga. Apa yang kita lakukan, terutama sebagai figur publik, dapat menjadi contoh bagi orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bertindak dengan bijaksana dan mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan yang kita lakukan.
Meskipun kejadian ini telah menyebabkan kontroversi dan kegeraman di kalangan warganet, semoga ini juga menjadi momen yang dapat mengingatkan kita semua akan pentingnya menghormati budaya dan tradisi setempat. Mari kita semua belajar dari kejadian ini dan berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia, termasuk budaya Bali yang begitu berharga.