RedaksiBali.com – Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster, memberikan tanggapan terhadap hasil quick count Pilpres 2024 yang menempatkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran, sebagai peraih suara terbanyak sementara di Bali. Koster memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai hasil hitung cepat tersebut, dan ia memilih untuk menunggu hasil perhitungan real count yang akan dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Tunggu dulu hasil penghitungannya karena masih berjalan. Masih berhitung di TPS. Sabar dulu, besok siang atau sore gitu,” ujar Koster kepada media pada Kamis (15/2/2024).
Koster mengakui bahwa pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh PDI Perjuangan kalah di Bali, meskipun sebelumnya ia sudah optimis bisa meraih minimal 80%-95% suara. Sebagai penguasa “kandang banteng”, Koster sangat optimis bisa mendulang kesuksesan seperti pada Pemilu 2019 ketika PDIP berhasil memenangkan Joko Widodo sebagai Presiden RI.
“Meskipun hasil quick count jauh dari harapan, kita harus tetap semangat. Ini adalah ujian bagi kita,” tambah Koster.
Pasangan Prabowo-Gibran unggul sementara dengan raihan 53,10% versi perhitungan Kawal Pemilu, sementara quick count Pilpres 2024 Ganjar mendapat 42,51%, dan Anies-Muhaimin 4,39%. Perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud tersebut sangat jauh dari target yang ditetapkan oleh PDIP.
Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster, menargetkan kemenangan pasangan Ganjar-Mahfud sebesar 95% di Bali. Koster mengandalkan mesin partai PDIP untuk memenangkan Ganjar yang memang mendominasi baik di tingkat DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Komposisi DPR RI Dapil Bali periode 2019-2024 menunjukkan dominasi PDIP dengan menguasai 6 dari 9 kursi. Begitu juga dengan komposisi Bupati/Walikota, sebelum ada Penjabat Bupati, mayoritas kursi Bupati dan Walikota dikuasai oleh PDIP, seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Buleleng, dan Tabanan.