RedaksiBali.com – Harga Beras di Indonesia merupakan salah satu informasi sensitif yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, belakangan ini, terjadi lonjakan harga dan kelangkaan beras di pasaran tanah air. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang merasa terbebani dengan kondisi harga beras yang terus meroket. Harga beras kini tercatat terus meningkat, bahkan melewati batas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah sejak Maret 2023. Pada 13 Februari, harga beras premium mencapai Rp 15.800 per kilogram, sementara beras medium mencapai Rp 13.890 per kilogram, naik dari harga sebelumnya.
Berikut adalah beberapa penyebab utama kelangkaan dan kenaikan harga beras di Indonesia:
Fluktuasi Harga Pangan Dunia
Harga beras dipengaruhi oleh fluktuasi harga pangan global yang tidak stabil. Faktor ini menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga beras di dalam negeri. Fluktuasi tersebut tidak hanya terjadi akibat dari faktor-faktor eksternal, tetapi juga dipengaruhi oleh musim tanam dan musim panen yang tidak selalu konsisten. Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan bahwa fluktuasi harga pangan harus diperhatikan dengan cermat karena dapat memberikan dampak signifikan terhadap harga beras di pasar domestik.
Penurunan Produksi dan Persediaan Beras
Sejak tahun 2023, produksi beras di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Penyebab utamanya adalah efek dari kemarau ekstrem yang dipicu oleh fenomena iklim El Nino. Penurunan produksi ini menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan beras di pasaran. Direktur Utama Bulog, Bayu, menekankan bahwa hal ini menjadi pemicu utama kenaikan harga beras. Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah mengonfirmasi penurunan produksi beras dalam negeri, yang berdampak langsung pada ketidakstabilan pasokan dan permintaan beras.
Dalam situasi ini, langkah-langkah strategis perlu diambil oleh pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengatasi permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga beras. Diperlukan koordinasi yang lebih kuat antara pemerintah, petani, produsen, dan distributor untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di pasar domestik.
Penyebab kelangkaan dan kenaikan harga beras di Indonesia meliputi fluktuasi harga pangan dunia dan penurunan produksi serta persediaan beras di dalam negeri. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah dan stakeholder terkait. Langkah-langkah strategis harus diambil untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di pasar domestik. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menghadapi kondisi ini dengan lebih baik.