RedaksiBali.com – Pada tanggal 30 November 2023, Universitas Udayana menggelar Seminar Inisiatif Implementasi Metode Inovasi Wolbachia dalam Pengendalian Dengue di Ruang Pertemuan Gedung FISIP. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., IPU, dan menarik perhatian berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah dan LSM.
Metode Wolbachia, sebuah inovasi pengendalian demam berdarah, menjadi fokus seminar. Dalam presentasinya, Dr. Sang Gede Purnama dan Dr. dr. Putu Ayu Asri Damayanti menjelaskan bahwa Wolbachia, bakteri alamiah pada serangga, terbukti aman dan efektif. Wolbachia tidak hanya menghambat penularan virus dengue tetapi juga menurunkan signifikan jumlah kasus dengue di Yogyakarta.
Implementasi Inovasi Wolbachia di Yogyakarta telah membuktikan keberhasilannya dengan menurunkan 77% kasus dengue dan 86% kasus dengue yang dirawat di rumah sakit. Kunci keberhasilan selama 12 tahun implementasi adalah koordinasi lintas sektoral yang intensif, tim implementasi yang kuat, dan keterlibatan masyarakat.
Prof. Cameron Simmons dari World Mosquito Program dan Dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD, menyampaikan pentingnya koordinasi lintas sektoral dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjalankan metode ini. Majelis Desa Adat Provinsi Bali berharap adanya komunikasi kultural melalui desa adat untuk mendukung keberhasilan implementasi Wolbachia di Bali.
Implementasi Wolbachia di Yogyakarta telah menjadi contoh sukses dalam pengendalian demam berdarah. Dalam 12 tahun terakhir, kasus dengue di Yogyakarta berhasil dikurangi sebesar 77%. Hal ini tidak hanya mengurangi beban kesehatan masyarakat, tetapi juga menghemat biaya perawatan di rumah sakit. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama yang erat antara pemerintah, akademisi, LSM, dan masyarakat.
baca juga :
Wolbachia adalah bakteri alamiah yang hidup di dalam serangga seperti nyamuk. Ketika nyamuk yang terinfeksi Wolbachia menggigit manusia, virus dengue tidak dapat ditularkan ke manusia. Dengan demikian, Wolbachia bertindak sebagai penghalang penularan virus dengue.
Keberhasilan implementasi Wolbachia di Yogyakarta telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah daerah lain. Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terkenal di Indonesia, juga tertarik untuk mengadopsi metode ini dalam upaya pengendalian demam berdarah.
Majelis Desa Adat Provinsi Bali berharap adanya komunikasi kultural melalui desa adat untuk mendukung keberhasilan implementasi Wolbachia di Bali. Dalam konteks ini, partisipasi aktif masyarakat sangat penting. Melalui kegiatan kajian dan diseminasi informasi, masyarakat dapat memahami pentingnya metode Wolbachia dalam pengendalian demam berdarah dan mendukung upaya pencegahan penyakit yang lebih efektif.
Sebagai individu, kita juga dapat berperan dalam mendukung implementasi Wolbachia di Bali. Dukungan dapat diberikan melalui partisipasi dalam kegiatan kajian dan diseminasi informasi, serta dengan mengedukasi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita tentang pentingnya pengendalian demam berdarah.
Dengan kerjasama yang erat antara pemerintah, akademisi, LSM, dan masyarakat, implementasi Wolbachia di Bali dapat menjadi sukses seperti di Yogyakarta. Mari bersama-sama berpartisipasi dalam upaya pengendalian demam berdarah dengan mendukung implementasi Wolbachia di Bali.
Bantu sukseskan upaya pengendalian demam berdarah dengan mendukung implementasi Wolbachia di Bali. Mari berpartisipasi dalam kegiatan kajian dan diseminasi informasi untuk mendukung upaya pencegahan penyakit yang lebih efektif.