Pada lanjutan sesi I Jumat (3/11/2023), Saham Emiten Konstruksi Melonjak yang signifikan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten BUMN Karya PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melonjak 8,04 persen ke Rp605 per saham, dengan nilai transaksi Rp18 miliar dan volume perdagangan 31 juta saham.
Saham- Saham Emiten Konstruksi Melonjak yang cukup besar. Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melambung 5,88 persen ke Rp394 per saham, sedangkan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melejit 4,48 persen. Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) juga naik 4,90 persen.
Kenaikan saham-saham konstruksi ini terjadi karena euforia pasar yang bangkit setelah keputusan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan suku bunga. Keputusan tersebut membuat investor kembali percaya diri dan masuk ke pasar saham, termasuk pada sektor konstruksi.
Selain itu, sektor konstruksi juga mendapatkan katalis positif dari alokasi anggaran pemerintah untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemerintah telah menaikkan alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di tahun 2023 sebesar Rp15 triliun, terutama untuk mempercepat pembangunan IKN. Hal ini meningkatkan optimisme investor terhadap sektor konstruksi.
baca juga :
Meskipun demikian, analis RHB Sekuritas memperingatkan bahwa dampak dari alokasi anggaran ini kemungkinan hanya bersifat sementara. Proses pembangunan IKN kemungkinan akan melambat pada tahun depan karena adanya pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan pergantian kabinet pemerintahan.
Progres pembangunan IKN sendiri telah mencapai 52% untuk tahap I, melebihi target yang ditetapkan. Pembangunan gedung Kantor Presiden di IKN juga sedang berjalan sesuai rencana. Gedung ini didesain oleh seniman Nyoman Nuarta dan menggunakan produk dalam negeri sebanyak mungkin untuk mendukung perekonomian nasional.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR berharap pembangunan Kantor Presiden dapat selesai pada Agustus 2024. Hingga saat ini, progres pembangunan telah mencapai 52% atau lebih cepat dari rencana. Pembangunan ini dilakukan oleh PT PP – Wika KSO dengan anggaran sebesar Rp1,56 triliun yang berasal dari APBN.
video terkait :