Dua emiten rumah sakit, Siloam International Hospitals ($SILO) dan Medikaloka Hermina ($HEAL), mencatatkan kinerja yang memuaskan selama 3Q23. Berikut rinciannya:
SILO
Laba bersih SILO pada 3Q23 tumbuh 40,1% QoQ dan 48,8% YoY menjadi 355 miliar rupiah. Pendapatan tumbuh 12,8% QoQ dan 17,5% YoY menjadi 2,96 triliun rupiah, didorong pertumbuhan segmen rawat inap (14,7% QoQ, 21,3%) dan rawat jalan (10,3% QoQ, 12,7%). Sementara itu, beban pokok pendapatan (7% QoQ, 13,8% YoY) dan beban usaha (13,7% QoQ, 9,9%) naik lebih moderat, sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan. Secara kumulatif hingga 9M23, laba bersih SILO tumbuh 91,2% YoY menjadi 859 miliar rupiah, setara 84% dari estimasi FY23 dan melampaui ekspektasi. Pendapatan tumbuh 19% YoY menjadi 8,25 triliun rupiah, setara 74% dari estimasi FY23 dan sejalan dengan ekspektasi. Pendapatan dari segmen rawat inap tumbuh 22,4% YoY dan rawat jalan 14,6% YoY. Di sisi lain, beban pokok pendapatan (12,9% YoY) dan beban usaha (7,6%) naik lebih moderat, sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan. Secara operasional, volume pasien rawat inap pada 9M23 naik 28,9% YoY menjadi 223 ribu pasien pada 9M23, dengan jumlah hari rawat inap naik 18,4% YoY menjadi 696 ribu hari. Volume pasien rawat jalan pada 9M23 juga naik 27,8% YoY menjadi 2,8 juta pasien.
Selain SILO, kinerja solid juga dicatatkan oleh HEAL yang telah mengumumkan laporan keuangannya pada pekan lalu.
HEAL
Laba bersih HEAL pada 3Q23 tumbuh 56,8% QoQ dan 80,6% YoY menjadi 146 miliar rupiah. Pendapatan tumbuh 14,9% QoQ dan 20,4% YoY menjadi 1,54 triliun rupiah, didorong oleh pertumbuhan dari segmen rawat inap (19,6% QoQ, 22,7% YoY) dan segmen rawat jalan (11,7% QoQ, 16,2% YoY). Sementara itu, beban pokok pendapatan (8,3% QoQ, 14,9% YoY) dan beban usaha (11% QoQ, 1,5% YoY) naik lebih moderat, sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan. Secara kumulatif hingga 9M23, laba bersih HEAL tumbuh 42,1% YoY menjadi 349 miliar rupiah, setara 75% dari estimasi FY23 dan sejalan dengan ekspektasi. Pendapatan tumbuh 16,1% YoY menjadi 4,23 triliun rupiah, setara 74% dari estimasi FY23 dan sejalan dengan ekspektasi. Pendapatan dari segmen rawat inap tumbuh 13,5% YoY dan rawat jalan tumbuh 18,6% YoY. Di sisi lain, beban pokok pendapatan naik 16,5% YoY, sementara beban usaha naik (3,4% YoY) naik lebih moderat. Secara operasional, jumlah hari rawat inap pada 9M23 naik 25,6% YoY menjadi 1,2 juta hari, dengan volume pasien rawat jalan naik 19,1% YoY menjadi 5,7 juta pasien.
baca juga :
Secara umum, kinerja kuat HEAL dan SILO pada 3Q23 menandakan kelanjutan pemulihan setelah mengalami penurunan kinerja pada 2022 akibat berakhirnya pandemi. Sebagai pengingat, pada 2021 mayoritas emiten rumah sakit mencatatkan laba all time high akibat Covid-19. Menurut manajemen HEAL, kinerja 3Q23 juga sebagian didorong oleh kasus ISPA akibat polusi udara yang terjadi di daerah Jakarta dan Jabodetabek, sehingga mendorong kenaikan volume pasien. Oleh karena itu, manajemen mengestimasikan bahwa kinerja masih akan tetap tinggi pada 4Q23. Kinerja kuat pada HEAL dan SILO bisa menjadi cerminan kinerja MIKA yang belum merilis hasil 3Q23. Pada jangka menengah-panjang, manajemen HEAL memprediksi pertumbuhan kinerja akan didorong oleh mix antara: volume pasien 9–10% (hasil dari terus ekspansi jaringan rumah sakit), price/tarif 5%, dan intensity 2% (layanan kesehatan yang lebih kompleks seperti spesialis atau subspesialis, yang tarifnya lebih tinggi). Di sisi lain, manajemen SILO akan berfokus pada proses digitalisasi serta memperkuat layanan kompleks seperti kardiologi, onkologi, neurologi, gastroenterologi, dan bedah ortopedi.
video terkait :