Sebanyak 200 bibit mangrove disebar oleh puluhan pelajar dari SMA dan SMP di Bali dengan dukungan penuh dari Youth Conservation Initiative Bali dan Konservasi Indonesia.
REDAKSIBALI.COM – Puluhan anak muda dari berbagai SMA/SMK, SMP dan komunitas anak muda di Denpasar, Bali berkumpul di Ekowisata Mangrove Batu Lumbang untuk melakukan kegiatan bersih-bersih dan penanaman bibit mangrove, hari ini. Kegiatan yang diinisiasi oleh Youth Conservation Initiative (YCI) Bali dengan SMAN 70 Jakarta dan Konservasi Indonesia (KI) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak muda tentang pentingnya konservasi mangrove, sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan terutama SDG 14: Life Below Water.
YCI Bali merupakan gerakan mandiri berkelanjutan yang menyebarkan kesadaran dan solusi bagi masyarakat terhadap kelestarian alam Bali melalui kader Sahabat Besar Konservasi (SASIH). SASIH membawa misi merangkul anak muda berpartisipasi dalam gerakan berkelanjutan melalui kegiatan kepedulian lingkungan kepada masyarakat
Dengan dukungan dari SMAN 70 Jakarta, belasan SMA di Bali, serta PT. PLN Indonesia Power yang mendonasikan ratusan bibit mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza, YCI berharap generasi muda saat ini akan lebih peka terhadap masalah lingkungan.
“Anak muda adalah masa depan, dan saat ini mereka menjadi kelompok yang baik untuk ditanamkan pemikiran baru untuk menjadi kebiasaan. Kami sadar betul menumbuhkan kecintaan pada lingkungan tidak semata-mata hanya melalui satu kegiatan. Namun, kami yakin kegiatan ini adalah langkah yang baik untuk meningkatkan kepekaan terhadap isu lingkungan serta membentuk jejaring yang dapat membantu memahami lebih dalam aksi konservasi,” ujar Ketua YCI Bali, Ardine Gantari.
YCI pun memilih konservasi mangrove sebagai penyadartahuan karena mangrove merupakan bagian dari ekosistem yang sangat krusial. Ekosistem ini mampu meningkatkan kualitas air di lingkungan dekat pantai (terumbu karang), tempat berlindung ikan karang dan spesies lainnya, pendukung rantai makanan laut, dan terutamanya penyerap karbon yang kelestariannya penting untuk dijaga. Indonesia, imbuh Ardine, sebagai negara yang memiliki banyak daerah pesisir, tempat hutan mangrove tumbuh, sudah sepantasnya menjaga dan memanfaatkan dengan baik potensi sumber daya hutan ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
“SDGs, yang tidak hanya mencakup urusan iklim dan lingkungan, sudah merangkum unsur-unsur penting yg perlu dikelola secara baik dan tidak eksploitatif, menjustifikasi bahwa segala sektor itu berkaitan dan bahwa partnership for the goals adalah kunci untuk membangun dunia yang berkelanjutan. Karena itu, kami yakin aksi kolektif sangatlah penting ketimbang berangan-angan melakukan aksi besar tetapi akhirnya tidak terealisasikan,” jelas Ardine.
Konservasi Indonesia (KI) sebuah yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia, melalui, Sunda Banda Ecoregion Program Director Konservasi Indonesia, Rudyanto, mengungkapkan rasa penuh harapan dengan kepedulian anak muda yang berkolaborasi dalam kegiatan ini.
“Ini sesuatu yang menggembirakan ketika ada anak-anak muda dari dua provinsi menunjukkan kepeduliannya dengan menggalang dana dan bekerjasama untuk kegiatan konservasi. Saya optimis dengan kegiatan ini, karena berarti anak-anak muda mengerjakan sesuatu untuk masa depan mereka. Bukan tentang berapa hektar yang ditanam, namun dengan aksi yang mereka tunjukkan berarti akan ada generasi penerus untuk konservasi lingkungan masa depan,” ungkap Rudyanto.
Aksi yang dimulai sejak pagi hingga siang ini diawali dengan pengenalan konservasi mangrove dan sampah plastik. Kemudian beberapa pelajar dan juga aktivis lingkungan dari YCI, KI, Pratisara Bumi dan Universitas Udayana, terjun mengumpulkan sampah menggunakan kano di areal Ekowisata Mangrove Batu Lumbang. Nantinya, sampah-sampah yang terkumpul akan dipilah untuk didaur ulang dalam program Bengkel Plastic Recycle oleh YCI Bali.
Muhammad Fadhil sebagai Ketua Panitia SETARA 2022 (ajang tahunan yang digelar oleh OSIS SMAN 70), yang menginisiasi donasi yang mencapai Rp10juta untuk aksi konservasi ini, mengatakan sangat ingin membangkitkan kesadaran anak muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan laut.
“Kami berinisiatif untuk membangun kesadaran masyarakat di sekitar kami, mengenai perlunya menjaga dan melestarikan bersama kehidupan di bawah air yang sebenernya sangat beragam dan indah. Semoga apa yang kami donasikan bermanfaat untuk menjaga, melestarikan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga laut kita,” ujar Fadhil.
Ni Kadek Putri Adnyaningsih, sebagai salah satu kolaborator dari Pratisara Bumi dan Teens Go Green, menyebut kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi untuk memberi pada alam. “Memperbaiki apa yang masih ada untuk bisa tetap lestari menjadi aset bagi generasi berikutnya. Kolaborasi ini ke depannya dapat memperkuat ruang lingkup sasaran kegiatan yang memiliki satu tujuan bersama untuk bumi lebih baik,” ucapnya optimis.